Penggunaan Tower Crane (TC)
TC digunakan untuk mengangkut material konstruksi
bangunan dari bawah menuju bagian yang ada di atas, juga dipakai untuk
mengangkut bahan concrete bucket pada
proses pengecoran dan mampu mengangkat aneka jenis alat bantu maupun bahan
untuk membuat bekisting kolom, besi
beton,dan lain sebagainya. Cara kerja TC dibagi menjadi tiga gerakan, yaitu :
·
Gerakan vertikal angkat dan turun (Hoist)
: Gerakan mengangkat dan menurunkan
beban diatur oleh kerja motor
penggerak yang berfungsi menggulung tali baja. Tali baja ini akan menggerakkan
beban yang digantungkan kait (hook)
yang akan bergerak naik-turun. Bila posisinya telah sesuai dengan yang
dikehendaki maka gerakan akan dihentikan oleh operator dengan menarik tuas (handle) yang terhubung dengan rem.
·
Gerakan Horisontal (Trolley) :
Gerakan ini adalah gerakan trolley yang berjalan / berpindah dalam arah mendatar (horisontal) atau melintang. Gerakan ini diatur oleh motor yang
berfungsi trolley berjalan
disepanjang rel yang terletak diatas girder
dan boom
·
Gerakan Memutar (Swing) : Gerakan ini terjadi akibat putaran motor yang memutar gigi jib sehingga jib dapat berputar ke arah kanan atau kiri dengan sudut 3600.
Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu tempuh yang diperlukan TC untuk melakukan satu kali putaran.Waktu siklus terdiri dari :
·
Waktu tetap (fixed time) tergantung pada jenis material yang diangkat, untuk setiap pekerjaan memiliki waktu tetap yang berbeda.
Waktu tetap terdiri dari waktu muat dan waktu pembongkaran.
·
Waktu variabel bergantung pada waktu tempuh
vertikal yang berdasarkan tinggi angkat, waktu tempuh rotasi tergantung sudut putar, dan waktu tempuh horisontal
tergantung pada jarak titik tujuan dan sumber material serta kecepatan TC.
Biaya Operasional Alat (Operational Cost)
Biaya operasi adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan pengoperasian suatu peralatan, dimana biaya operasi ini terjadi hanya
pada waktu peralatan tersebut dipergunakan. (Nunnaly,2007). Biaya Operasional
terdiri dari :
·
Biaya
Operator Alat
Biaya ini adalah biaya untuk sumber daya manusia yang mengoperasikan
alat. (Day, 1973).
·
Biaya
Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut alat antara
proyek dengan tempat penyimpanan alat.
·
Biaya
Erection-Dismantle
Biaya ini adalah biaya yang dikelurkan untuk proses pemasangan dan
pembongkaran TC yang dipakai pada proyek.
·
Biaya Pelumas
Jumlah minyak pelumas yang digunakan oleh suatu
mesin akan berubah-ubah terhadap ukuran mesin,kondisi cincin-piston,dan selang
waktu penggantian minyak. Umumnya penggantian minyak dilakukan setiap 100
hingga 200 jam..
·
Biaya Bahan Bakar (Fuel Cost)
Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang
menggunakan bensin atau solar berbeda-beda. Rata-rata alat yang menggunakan
bahan bakar bensin 0,06 galon per horse-power per jam, sedangkan alat yang
menggunakan bahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0,04 galon per horse-power per jam.
·
Biaya
Listrik
Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor apabila sumber
listrik yang digunakan pada proyek berasal dari PLN .
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas TC.
Di dalam perhitungan program ada 3 faktor yang
dipakai, yaitu: faktor kondisi alat, kondisi pekerjaan, dan kondisi management
proyek. Di dalam Job Management Factor
menurut Peurifoy(1985) ada 2 kondisi
yaitu Job conditions dan Management conditions, sehingga faktor
dari kondisi alat dan management proyek di masukkan didalam Management conditions, sedangkan kondisi
pekerjaan di dalam Job conditions.
Dari kedua faktor diatas didapat perpaduan nilai efesiensi dari keduanya
yaitu nilai efisiensi yang mempengaruhi perhitungan dalam mencari waktu tempuh
TC. (Tabel 1.)
Tabel 1 .Job-Management Factor (Peurifoy, 1985)
Job
|
Management
Conditions
|
|||
Conditions
|
Excellent
|
Good
|
Fair
|
Poor
|
Excellent
|
0.84
|
0.81
|
0.76
|
0.70
|
Good
|
0.78
|
0.75
|
0.71
|
0.65
|
Fair
|
0.72
|
0.69
|
0.65
|
0.60
|
Poor
|
0.63
|
0.61
|
0.57
|
0.52
|
PROGRAM
Input Program
·
Data Umum
Pada data umum ini berisikan gambaran secara umum mengenai proyek yang
akan ditinjau dalam program. Data umum terdiri dari Nama Proyek, Lokasi proyek,
Tanggal, Jumlah jam kerja, jumlah hari kerja, durasi sewa TC dan Luas tanah
proyek.
·
Data Proyek
Dalam data proyek ini akan diisikan beberapa data
yang berhubungan di lapangan sebagai data untuk pembuatan denah gedung yang
terdiri dari Nama tower, nama Zona, koordinat awal untuk pembuatan denah
gedung, ukuran gedung, jarak dan ukuran kolom serta ketinggian lantai.
·
Data Tower Crane yang dipakai
Pada data TC proyek dalam program ini berisikan tentang semua TC yang
akan digunakan dalam proyek yang nantinya akan dimunculkan pada denah gedung
yang terdiri dari Nama dan jenis TC yang akan dipakai, letak TC, Efisiensi
kerja serta cek jangkauan TC terhadap luas gedung.
·
Data Biaya Operasional TC
Dalam tahap data biaya operasional TC ini program
akan meminta data-data biaya operasional yang terdiri dari biaya sewa TC, biaya
operator, biaya mob-demob, biaya erection dan dismantle, harga pelumas, sumber
listrik (PLN atau Genset) dan tarif dasar listrik.
·
Jenis Pekerjaaan
Jenis Pekerjaan dibagi menjadi empat garis besar
yaitu : Pekerjaan Tulangan, Pekerjaan bekisting,
Pekerjaan Pengecoran dan lain-lain. Pada pekerjaan tulangan, bekisting dan pengecoran meliputi kolom,
balok, shearwall dan plat.
Proses Pengolahan Program
Perhitungan Waktu Tempuh, Waktu
Siklus dan Waktu Total
A. Waktu Tempuh
I. Perhitungan
Waktu Tempuh Horisontal
Dalam perhitungan waktu tempuh horisontal membutuhkan perhitungan jarak
tempuh horisontal dan perhitungan kecepatan horisontal (Trolley).
·
Perhitungan Jarak tempuh horisontal :
1. Perhitungan Jarak TC dengan
Sumber Bahan
·
Koordinat TC (XTC,YTC) pada
proses perhitungan adalah titik pusat (0,0)
·
Koordinat TC ke sumber bahan (XSB,YSB)
·
Z1 = Jarak TC dengan sumber bahan
Rumus
perhitungan Jarak TC ke sumber bahan :
Z1 = [ (YTC - YSB )2 + ( XSB – XTC)2 ]1/2
2. Perhitungan Jarak TC dengan
Lokasi Tujuan
·
Koordinat TC (XTC,YTC) pada
proses perhitungan adalah titik pusat (0,0)
·
Koordinat TC ke lokasi tujuan(XTJ,YTJ)
·
Z2 = Jarak TC dengan lokasi
tujuan
Rumus
perhitungan Jarak TC ke lokasi tujuan:
Z2 = [ (YTC – YTJ)2 + ( XTJ – XTC)2 ]1/2
Perhitungan kecepatan horisontal
(Trolley)
Kecepatan horisontal TC :
Kecepatan trolley max=
(𝑘𝑒𝑐.
𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦 𝑚𝑎𝑥-𝑘𝑒𝑐.
𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦 min):(𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝐶−0) X berat yang diangkat TC
Perhitungan
berat material yang diangkat TC = Volume x berat jenis
Perhitungan
waktu tempuh horisontal
Waktu
tempuh horisontal angkat = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
: 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
Waktu
tempuh horisontal kembali = j𝑎𝑟𝑎𝑘 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
: 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑦 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡
Perhitungan Waktu Tempuh Vertikal
·
Perhitungan jarak tempuh vertikal
Jarak tempuh vertikal adalah jarak total yang ditempuh hoist secara
vertikal.Dalam proses perhitungan jarak tempuh vertikal dibutuhkan :
·
Elevasi Gedung 0,0
·
Elevasi Sumber Bahan (HSB)
·
Elevasi Lantai tujuan (HLT)
·
Tinggi Penambahan(H0)
· Jarak
Tempuh Vertikal= HLT – HSB+ H0
Perhitungan kecepatan vertical (Hoist)
Kecepatan Vertikal TC:
Kecepatan Hoist Max = (Kec. Hoist max - kec. Hoist min) : (Kapasitas Max
TC - 0) x Berat yg diangkat TC
Perhitungan berat
material yang diangkat TC = perhitungan berat material yang diangkat TC pada
waktu tempuh horizontal.
Perhitungan
waktu tempuh vertical (Hoist)
Waktu tempuh vertical angkat = Jarak tempuh
vertical : Kecepatan Hoist yang digunakan
Waktu tempuh vertical kembali = Jarak tempuh
vertical ; Kecepatan Hoist tercepat
Perhitungan Waktu Tempuh Rotasi
·
Perhitungan jarak tempuh rotasi (Gambar 5.)
Jarak tempuh rotasi berupa sudut rotasi yang terbentuk antara sumber
bahan –TC- lokasi tujuan (º/menit).
·
Perhitungan kecepatan rotasi (swing) Kecepatan rotasi TC :
Kecepatan swings max = (Kec swings max – kec. Swings min) : (kapasitas
max TC – 0) x berat yg diangkat TC
Perhitungan berat material yang diangkat TC = Perhitungan berat material
yang diangkat TC
Perhitungan waktu tempuh rotasi (swings)
Waktu tempuh rotasi angkat = jarak rotasi x kecepatan swings yang
digunakan
Waktu tempuh rotasi kembali = jarak rotasi x kecepatan swings tercepat
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan TC untuk bergerak satu
putaran, yang terdiri dari waktu tetap (Fixed
time) dan waktu variabel.
Waktu siklus TC = waktu tempuh angkat + waktu
tempuh kembali + waktu rotasi + waktu ikat + waktu lepas
Perhitungan waktu total jenis pekerjaan
Perhitungan waktu total perpekerjaan merupakan kesuruhan total waktu
yang dibutuhkan TC perpekerjaan (Rekapitulasi).
Waktu
Total jenis pekerjaan = ∑ waktu siklus tiap jenis pekerjaan
KESIMPULAN
Pada program ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui waktu efektif dari setiap sub pekerjaan yang diinginkan. Waktu yang
dihasilkan dari setiap sub pekerjaan TC dapat membantu kontraktor dalam
perencanaan penggunaan TC yang optimal sehingga biaya yang dikeluarkan juga
dapat diatur dengan
baik. Efektivitas
penggunaan TC dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi alat, kondisi lapangan,manajemen proyek,
kemampuan operator, faktor operasi mesin, dan faktor efisiensi waktu operasi.
REFERENSI
Day, D. A. (1973). Construction Equipment Guide (First).
John Wiley & Sons,Inc. Canada
Fatena, Susy. (2008). Alat Berat untuk
Proyek Konstruksi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Nunally, S. W.(2007). Construction Methods and Management
(Ketujuh). Prentice Hall Inc.
New
Jersey.
Peurifoy,
R.L.; Ledbetter, W.B.; Martono, D. (1985). Perencanaan, Peralatan, dan Metode Konstruksi (Keempat.).
Erlangga. Jakarta.